Tetsuko menuliskan perjalanannya dengan sudut pandang seorang ibu, seorang perempuan, yang tidak sok menggurui dengan analisis tentang berbagai petaka che negara-negara yang dia kunjungi. Dan saya belum pernah membaca buku senyata ini, yang di setiap penggal ceritanya membuat saya harus menutup halaman sejenak, karena saking sesaknya dada dan pilu